Rabu, 18 Februari 2015

Apakah Benar bahwa Gula adalah Penyebap utama penyakit diabetes dan obesitas?

Diabetes serta obesitas bisa saja yaitu penyakit orang moderen yang sekarang ini semakin banyak jumlah penderitanya. Beberapa pakar merekomendasikan agar kita mewaspadai konsumsi gula lantaran si manis ini yaitu pemicu paling utama diabetes serta obesitas.

 " Kalori dalam gula tambah lebih beresiko, " kata peneliti dalam laporan risetnya yang diterbitkan dalam Mayo Clinic Proceedings.

Tim peneliti lakukan tinjauan literatur untuk memastikan adakah beberapa bahan spesifik yang tambah lebih beresiko di banding yang lain dalam soal mengakibatkan diabetes. Riset itu juga ditujukan untuk lihat apakah seluruhnya kalori itu sama.

Untuk mengerjakannya, mereka lihat dampak karbohidrat dari kalori yang sama. Mereka memperbandingkan pada pati, glukosa murni serta laktosa pada gula penambahan seperti sukrosa serta fruktosa, yang ada dengan cara alami dalam buah. Namun umumnya orang konsumsi karbohidrat itu juga sebagai pemanis, umpamanya sirup jagung yang tinggi fruktosa serta umumnya ditambahkan ke pada makanan serta minuman.

Mereka temukan bahwa memberikan gula pada makanan serta minuman bakal memberi efek yang lebih membahayakan. Fruktosa dihubungkan dengan memburuknya tingkat insulin pada badan serta mengakibatkan toleransi glukosa, yang disebut aspek penentu keadaan pra-diabetes.

Rutinitas mengonsumsi gula bakal mengakibatkan penimbunan lemak beresiko di bagian perut. Timbunan lemak viseral dibagian perut yaitu pemberi tanda untuk keadaan kesehatan yang jelek, seperti permasalahan peradangan serta desakan darah tinggi. " Studi ini terang tunjukkan bahwa gula yaitu pemicu paling utama dalam permasalahan diabetes, " kata James J. DiNicolantonio, seseorang ilmuwan riset kardiovaskular di Saint Luke Mid America Heart Institute.

DiNicolantonio serta rekannya menyampaikan dasar diet yang ada saat ini beresiko lantaran mereferensikan tingkat mengkonsumsi gula yg tidak sehat.

The Institute of Medicine mengatakan, 25 % dari keseluruhan kalori yang kita mengkonsumsi datang dari gula, serta 2010 Dietary Guidelines for Americans menyampaikan 19 % kalori dari gula penambahan masih tetap dianjurkan.

Dasar itu sangatlah jauh dari referensi American Heart Association, yang membatasi tidak kian lebih 6 sendok teh gula /hari untuk wanita serta 9 sendok teh gula untuk pria. WHO sendiri mengusulkan gula penambahan dapat membuahkan hingga 5 % dari keseluruhan kalori harian seorang.

 " Studi yang kami kerjakan tunjukkan, bila konsumsi gula kita meraih 18 %, dibanding dengan cuma 5 % dari keseluruhan kalori, jadi ada penambahan 2 x lipat terjadinya prediabetes serta diabetes, " tuturnya.

Ini bukanlah pertama kalinya gula dinobatkan juga sebagai pemicu paling utama permasalahan kesehatan di Amerika. Peneliti lain juga mengemukakan bahwa pemakaian karbohidrat olahan seperti gula adalah pemicu permasalahan kesehatan yang kerap didapati.

 " Butuh dipahami bahwa hal itu bukan hanya perihal mengkonsumsi kalori yang berlebihan serta mengarah ke obesitas atau diabetes. Kita butuh betul-betul merubah hal itu. Karbohidrat yang disuling serta gula penambahan menyebabkan resistensi insulin serta diabetes, juga obesitas, " tuturnya.

Ia mengharapkan beberapa pembuat kebijakan dapat hentikan subsidi jagung yang di buat jadi sirup jagung berfruktosa tinggi yang harga nya murah. Pemerintah, menurut dia, mesti mengampanyekan pola makan sehat lewat cara konsumsi makanan utuh lantaran makanan olahan umumnya memiliki kandungan banyak gula.

Minuman serta makanan manis menurut dia juga mesti dilarang di jual di sekolah-sekolah atau rumah sakit. Pelabelan peringatan pada paket juga di rasa butuh untuk tingkatkan kesadaran orang-orang bakal bahaya gula.

0 komentar: